Dilema
memilih cinta atau sahabat
“woy sa tau
gak? Ada cogan!” kata salah satu teman baruku di SMP.
“ha? Siapa?
Yakin cogan?” kata ku yang super duper datar..
Temanku
menarik ku menuju kelas 1F
“tuh tuh
katanya si namanya ricky” sambil menunjuk ke ricky
dengan muka
yang santai aku hanya mengucapkan kata “oh”
“sa lo gak
naksir atau apa gitu? Lo liatkan betapa gantengnya dia. Ya ampun lo biasa sa
dapetin dia” kata temenku dengan ekspresi merayu.
“gue gatau,
yang jelas dia biasa-biasa aja ko” aku menjawab. Dengan aku menjawab seperti
itu temanku yang bacotnya jelas jelas gede itu terus nyerocos biar aku tertarik
dengan cowo itu.
Siang itu
aku menuju kantin lalu temanku memangil dari jendela. Aku pun menengok
ketemanku itu. Tiba tiba seseorang menabrakku seperti dia itu lagi
terburu-buru.
“sory. Gue
gue udah nabrak lo” kata seseorang itu dan ternyata dia itu ricky.
“heh iya
gapapa ko gapapa woles aja” jawabku santai sambil menatap ricky.
“oh oke gue
duluan ya” sambil menatapku “hey ko bengong? Ada yang sakit ya?”
“eh engga ko
engga” jawab aku yang baru sadar atas kebengongan aku itu.”mau duluan? Silahkan
silahkan”
Cowok itu
tersenyum dan akhirnya pergi. Aku baru menyadari ternyata dari tadi aku bengong melihat wajah ricky. Dan aku
merasakan sesuatu dalam hati. “Apa aku suka? Ga mungkin” tanyaku dalam hati.
Sepanjang jalan kekantin aku memikirkan sesosok ricky. Entahlah aku memikirkan
apa tentangnya. Padahal aku baru baru mengenalnya. Setelah selesai aku makan
dikantin aku menuju kekelas. Tiba tiba seseorang menepuk pundakku dan ternyata
dia ricky.
“hai.
Ngomong-ngomong nama lo siapa?” Tanya ricky
“aku…. Aku
sasa” jawabku dengan hati yang gemetaran.
“oh hai sa.
Lo kelas berapa?” Tanyanya dengan muka tersenyum lebar.
“ke..ke..kelas
1C” jawabku yang tambah bergemetar. “aku duluan bye” aku pun langsung
meninggalkannya.
Saat
dikelas..
“
SASA!!!!!.. lo denger gak sih? Ada gossip nih katanya Ricky suka sama lo! Emang
bener?” kata temen ku yang super duper heboh.
“cieeeeeeeee…..”
kata temen satu kelasku.
“heh engga
engga itu kan cuma gossip aku sama ricky baru kenal ko..” jawabku sambil
berjalan menuju bangku ku.
Bel masuk
pun berbunyi aku langsung mengeluarkan buku ku. Disepanjang pelajaran aku
mimikirkannya. Memikirkan ricky yang kata temenku suka sama aku. Aku pikir itu
suatu hal yang mustahil.
“cieh
mikirin ricky pasti” kata tiara teman sebangku ku.
“ engga
engga” jawabku dengan muka ekspresi yakin.
Bel pulang
berbunyi lalu aku keluar kelas . ya disitu aku sempat lirik-lirikan gitu dengan
ricky. Tapi aku merasa aku gak suka sama dia seperti bisa dibilang biasa biasa
aja. Akupun pulang dan Sampe dirumah akupun membuka handphone ku. Ada 1 pesan
masuk entah dari siapa akupun tak mengetahuinya hanya ada nomer dan pesan yang
berisi “ini bener nomer sasa kan?” aku sekilas bingung siapa yang udah sms aku,
padahal hari ini gak ada yang minta nomer aku. Aku membalasnya dan ternyata itu
ricky. Wow tau dari mana dia nomer aku tapi aku mengambaikan hal itu.
3 bulan
berlalu aku dan ricky biasa-biasa aja sama seperti sebelumnya. Hari ini aku
akan mengikuti kegiatan seperti biasa disekolah. Aku pun berangkat sekolah hari
itu hujan deras jadi aku diantar ayah kesekolah. Hujan derasnya ekstrim dan
petir dimana-mana dasar cuaca kemarin panas, pagi hujan udah kaya badai.
Sesampainya disekolah mita pun berlari dilorong menuju aku.
“saaa..
ricky udah jadian! Sama dera! Oh my god gue kira lo yang bakal jadian sama
ricky” kata mita dengan wajah melas
“ya ampun
santai aja kali ya, gue gak suka ini ko sama ricky, lagi pula gue sama ricky
Cuma temen aja, jadi bebas dong dia pilih cewek mana aja yang dia suka.” Kata
aku sambil menaruh tas dikursi. Dengan perkataan si Mita jantung ku merasa
seperti tak berdetak lagi oh tuhan aku kan gak suka sama ricky, tapi kenapa jadi merasakan seperti ini.
“heh sa lo
kenapa? Galau ricky jadian ya?” kata Mita penasaran
“ih engga
engga, ada ada aja si lo gak mungkin gue galau kali.” Perkataan yang keluar
dari mulutku tetapi yang aku rasakan dihati berbeda. Aku mungkin memang galau
karna ricky, tapi apa yang harus aku galaukan? Gaada.. well aku segera pergi
dari samping mita aku takut dikepoin lebih lanjut.
Pulang
sekolah aku melihat dengan jelas ricky sedang bergandengan dera. Gue ngerasa
cemburu? Oh god ga mungkin etapi Cuma rada deh ehehe.aku sempat ngebayangin
kalau yang disamping ricky itu aku bukan dera. Tapi kenyataan tak seindah
hayalan yang ada malah terbalik dari yang aku kira
Hari ini
memang hari terburuk ku, sudah pagi cuaca ekstrim, dateng-dateng kabar buruk,
siangnya ngeliat ricky berdua dengan dera. Apakah hal buruk yang akan aku
terima lagi hari ini kita liat aja nanti.
Sesampai
dirumah..
“sa gimana
sama cowok yang kamu taksir itu?” kata mama sebari duduk disampingku
“ih mama
udah ah aku kan gasuka tau” kata ku dengan muka cemberut
“ halah
bohong orang waktu itu seneng-seneng gitu ko” balas mama
“engggaaaaa”
kata ku sambil bangkit dan langsung pergi dari hadapan mama.
Sebenarnya
aku juga tidak mengetahui ada unsur apa aku cemburu, padahal menurut aku biasa
aja ngeliat ricky pacaran sama dera. Entahlah perasaan gak ada yang tau, aku
aja gak tau apa lagi orang. Kalau orang yang tau berarti orang itu sok tau.
1 tahun
berlalu, dari depan kelasku aku melihat dari kejauhan bahwa ricky menyendiri,
apa mungkun ricky galau? Galau kenapa? Yang aku tau dera itu selalu ada didekat
ricky, jadi buat apa ricky galau? Aku mencoba bertanya dengan ricky akupun
mendekatinya.
“hay rick
tumben sendirian aja” kata ku sambil menepuk bahunya lalu duduk disampingnya.
“hay engga
gue gak sendirian ko, nih samping gue ada lo” katanya sambil tersenyum padaku.
“haah lo
rick bisa aja nanti dera marah lagi kalau gue berduan sama lo gini, kayanya gue
harus balik kekelas dulu ya rick” kataku sambil berdiri dan mencoba pergi;
“tunggu sa”
katanya sambil menarik tanganku “siapa yang nyuruh lo pergi?”
“gue.. gue
gak enak sama cewek lo si dera” kata gue samba menatapnya tajam.
“sa dera
udah gak peduli gue, dia mulai cuek sama gue , lo gak taukan?” katanya dengan
melas.
“ kalau dia
gak peduli, kenapa lo masih berangkat bareng dia tadi?” Kataku sinis
“gue? Bareng
dia? Gak mungkin guen tadi berangkat sendiri” balasnya
“hah
serius?” kataku kaget dan lansung duduk disampingnya lagi. “ta..tadi gue liat
dera nunggu seseorang diparkiran, dan gue kira dia nunggu lo “
“engga sa
mungkin dia bareng rafli. Gue gak tau sa dia itu ngeduain gue atau gimana, gue
pengen nanya sama dia kenapa dia gak bareng gue, nanti dia malah bilang kalau
gue orangnya cemburuan padahal dia sama rafli Cuma temen kan gue jadi serba
salah sa. “ Katanya.
“Sabar rick
ini cobaan buat kamu” kata ku sambil memegang tangannya.
“emm sa”
katanya dengan mata menatapku tajam.
“ ya?”
jawabku
“itu..”
sambil melihat tangannya yang aku genggam.
“eh ah sory
sory rick gue.. gue gak sengaja” kataku sambil buru-buru melepaskan tangannya
itu.
“haha woles
sa sama gue” katanya dengan wajah mengejek.
“ihh ricky”
kataku sambil memukul pelan lengan tangannya dan wajah yang memar merah merona.
“Ricky gue ke kelas duluan ya”
“Mau bareng?”
tawarnya.
“thanks, gue
duluan aja rick, bye” aku pun langsung pergi meninggalkan ricky.
Bel masukpun
berbunyi aku mengikuti pelajaran seperti biasa, dengan tekun dan penuh disiplin
sampai bel pulang pun berbunyi
Ricky pun
berjalan disampingku menuju keluar kelas lalu dia berlari dan meninggalkanku,
oiya aku dan ricky mulai sekelas semenjak kelas 2, setelah aku menuju gerbang
aku melihat disana ricky dan dera, terlihat diantara mereka tidak terjadi apa
apa, mungkin mereka sudah baikan. Kataku didalam hati. Akupun penuh enjoy jalan
didepan ricky dan dera, kalau didepan dera aku ngerasa kalau ricky seperti
tidak mengenalku. Ya aku si cuek aja sebenernya yang namanya orang pacaran bisa
dimaklumkan lah.
Besoknya aku
pun masuk sekolah dan pagi pagi setiap hari selasa aku olahraga, biasanya
sesudah senam itu acara bebas boleh ngapain aja, akupun duduk disamping samping
lapangan tiba-tiba sebuah bola menghantam kepalaku. Akupun langsung
mengusap-usap kepalaku. Seseorang datang menghampiriku dan mengusap ku dan
berkata “lo gak apa apa kan sa? Sory gue gak sengaja sa” akupun menoleh
kearahnya dan ternyata ricky.
“rick kalau
main basket hati-hati dong, kan jadi kena kepala gue, sakit tau “ kataku sambil
memegang kepalaku yang terkena bola tadi.
“iya iya
sory ya sa, ayo ke uks diobatin dulu.” Katanya dengan penuh kawatir.
“engga engga
elah lo lebay deh, Cuma kena bola ko” aku menatapnya lalu tersenyum kepadanya.
Dan dia langsung membalas senyuman ku tadi dengan wajahnya yang bikin cetar
membahana.
Akhirnya
ricky pun duduk disebelahku dan dia berbisik kepadaku dan berkata “aku sudah
putus dengan dera” katanya dengan wajah senyum terpaksa.
”lo serius?
Demi apa?” dengan ekspresi shock. “kemarin gue liat lo digerbang happy aja sama
dera.” Terusku
“kemarin
kita itu meresmikan kalau kita akan jadi sahabat aja.” Katanya dengan muka
meyakinkan.
“oh gitu
yaudah lah kalau gitu baik baik aja ya” pesanku padanya.
Ketika abis
olahraga akupun langsung ganti baju, dan abis itu kekantin deh. waktu dikantin…
“hei”
seseorang menyapaku sambil mencolekku.
“dera?
Kenapa der?” kataku
“gue titip
ricky ya, soalnya gue bukan pacarnya dia lagi, gue tau lo temen deketnya
rickykan? Jadi gue pesen ke elo aja”kata dera.
“dera ya
ampun lo mantannya der, apa lagi lo udah resmi jadi sahabatkan, jadi lo bisa
ngejaga dia walaupun dia bukan pacarlo, bahkan lo bisa ngejaga dia lebih kalau
lo jadi sahabat dia der, percaya sama gue” kataku sambil menggengan tangannya.
Dera pun tersenyum padaku, lalu aku dan dera pergi kekantin bareng.
Mulai dari
situ aku dekat dengan dera, bahkan aku lebih sering main dengannya, kekantin
dengannya. aku, dera, dan juga ricky kita bertiga menjadi sahabat karib.
Besoknya
waktu pelajaran bahasa Indonesia
“ sa gue
duduk sama lu ya” katanya sambil duduk disebelahku yang kebetulan bangku
sebelahku kosong. Dan seterusnya aku dan dia selalu duduk bareng.
5 bulan
kemudian aku ngerasa kalau hubungan aku dengan ricky diibaratkan seperti kita
berda didepan pintu dan kita mau masuk pintu itu, kebayangkan betapa dekatnya
aku dengan ricky.
Ketika aku
sedang bermain dengan dera, dera berkata “sa.. aku menyukai ricky lagi”
kata-katanya tadi membuatku enggan untuk dekat dengan ricky lagi, dengan alasan
aku tidak mau mengecewakan sahabatku. Padahal aku dan ricky tinggal diujung
mungkin kita bisa jadian, aku jadi ingat waktu ricky berbicara tentang
perasaannya ke aku, bahwa dia menyukaiku, bahkan dia mencintai dan
menyayangiku. Mulai saat dera berkata jujur kepadaku aku mulai mencoba menyatukan
ricky dan dera kembali rasanya sangat susah, karena dengan persaanku yang iklas
tidak iklas menyatukan mereka kembali.
“ricky, dera
suka sama lo lagi, lo nembak dia gih, kesempatan emas loh itu rick buat lo
dapetin dia lagi.” Kataku.
“gue gak
suka sama dia sa, udah gue bilang gue sukanya sama lo! ” katanya dengan ekspresi membentak.
“tapi
ricky…”
“aku
mencintaimu sa kamu mau kan jadi pacar aku, aku sudah terlalu muak menyimpan
semuanya sa.” Katanya dengan menggengam tanganku.
“gue…gue..”
kataku gugup
“ricky…
sasa… “ kata dera yang melihat aku sedang ditembak ricky. Dera menangis dan
langsung pergi meninggalkan aku dan ricky.
“deraaa
tunggu…” kataku sambil mengejar dera.
“sasa kamu
mau kemana sa, kamu belum jawab pertanyaanku sa” teriak ricky
Saat aku
mengapai dera,
“ngapain si
lo sa.. lo mengihianati gue, gue sayang ricky sa, kenapa lo tega ngelakuin ini
semua ke gue” sautnya dengan terdesak karna dengan tangisan.
“der.. der.,
dengerin gue, guee gak nerima dia der, gue mikirin lo der, karna gue sayang
sama lo” kataku dengan memeluk dera.
Akhirnya aku
dan dera meninggalkan ricky. Aku pun pulang.
Besoknya
sepulang sekolah dera mengampiriku, dera membawa ricky menuju aku. Lalu dera
berkata..
“kalian
ditakdirkan untuk bersatu, ricky itu buat lo sa, bukan buat gue, gue rela ko
kalian jadian, asal kalian harus janji, kalian gak akan putus sampai kapan
pun.” Kata dera yang telah menyadari.
“ der tapi..
“ kataku bingung
“ricky cepet
tembak sasa lagi” kata dera membujuk ricky.
Dan akhirnya
ricky menyatakan cintanya ke aku didepan dera, aku pun menerima ricky dan
akhirnya kita tetep sahabatan sekarang..
besok.. dan nanti..
created: Leilana Larissa
1 komentar:
Sinetron bgt le, keren-keren. xD
Posting Komentar